Sabtu, 01 Februari 2014

Menghukum anak, apakah perlu?

Assalamualaikum,

Pertanyaan inilah yang harus ditanyakan dalam diri setiap orang tua dan guru saat mereka mengalami kesulitan dalam menghandle anak yang telah melakukan hal hal yang tidak baik. Untuk menjawab pertanyaan para orang tua atau guru ada baiknya kita mengerti arti hukuman terlebih dahulu :

Menurut Bapak Abdul Malik Fadjar hukuman merupakan usaha edukatif yang digunakan untuk memperbaiki dan mengarahkan anak kearah yang benar, bukan praktik hukuman dan siksaan yang memasung kreativitas. well, bagi saya hukuman merupakan tindakan yang bertujuan untuk membentuk kesadaran antara benar dan salah tanpa meninggalkan perasaan trauma atau takut.




ingatlah untuk selalu mengutamakan motivasi dan perlu diingat juga Hukuman adalah usaha terakhir dan karena tidak ada cara lain untuk menyadarkan anak bahwa apa yang sedang dia lakukan adalah salah atau melanggar norma atau peraturan yang berlaku. Beberapa langkah yang harus kita ambil sebelum memberi hukuman adalah :


  • Pemberitahuan

Tindakan pertama yang dilakukan sebelum menghukum anak adalah sekedar memberitahunya dahulu bahwa apa yang ia lakukan adalah salah atau dapat membahayakan dirinya dan orang lain.
Contoh: sekumpulan siswa terlihat sedang berlari lari didalam lingkungan kelas, cukup beritahu mereka dengan pemberitahuan " teman teman, berjalan saja ya didalam kelas, takutnya nanti ada yang tertabrak meja atau teman teman yang lain dan terluka "

  • Teguran

Tindakan ini merupakan tindakan kedua yang harus kita lakukan saat kita melihat anak kita melakukan pelanggaran atau kesalahan, sekedar memberitahu anak bahwa yang dilakukannya melanggar norma atau peraturan yang berlaku, cara lain yang lebih tidak memakan energi adalah menggunakan ekspresi wajah atau gerakan tangan yang menunjukan bahwa anda tidak terlalu senang dengan apa yang sedang anak lakukan sekarang.
Contoh: sang anak tiba tiba naik ke meja makan tanpa pengawasan, tetap bersikap kepala dingin dan memberitahunya dengan baik baik " nak, meja ini digunakan untuk makan, main dibawah saja ya " atau sekedar memerhatikannya dengan ekspresi wajah yang cemberut dan mengirim pesan bahwa sang anak tidak diperbolehkan naik keatas meja tersebut.

  • Peringatan
Setelah kedua tahap yang pertama telah dilakukan namun sang anak tidak memperdulikannya maka terbukti sudah bahwa yang dilakukan sang anak murni kesengajaan bukan dikarenakan ia tidak tahu tentang apa yang ia lakukan, karena itu peringatan menjadi sebuah keharusan disini. maksud dari peringatan tersebut adalah untuk membuat sang anak paham bahwa yang ia lakukan adalah hal yang salah atau dapat merugikan dirinya atau orang lain. pastikan sang anak tahu bahwa dialah yang sedang diperingati dengan langsung berhadapan empat mata dengannya.
Contoh : anak telah diberitahu dan ditegur untuk tidak berlari di dalam kelas maka yang anda lakukan adalah mendatanginya dan langsung berhadapan dengannya, dan peringati dirinya " nak, berjalan saja ya, Bapak/ Ibu takut kamu terpeleset atau kamu tidak sengaja menabrak meja dan melukai teman temanmu yang lain"  
  • Hukuman
Inilah usaha yang paling akhir jika pemberitahuan, teguran dan peringatan tidak berlaku baginya, bagi orang tua dan guru yang mendapati anak tetap melakukan kesalahan, maka hukumnya wajib untuk memberikan hukuman kepada anak tersebut, Hukuman terbaik adalah hukuman yang dapat memberikan mereka efek jera namun dapat menjadi pelajaran dan menambah pengalaman mereka untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Contoh : anak yang telah di beritahu, peringati dan ditegur namun tidak menggubris dapat anda hadapi dan berikan hukuman kepadanya secara langsung, " nak, karena bapak sudah memberitahu dan kamu tetap berlari lari seperti itu maka kamu harus duduk dengan bapak dulu ya selama 5 menit sekalian menghilangkan capekmu setelah berlari lari seperti itu " untuk memastikan hukuman ini bermanfaat maka berikanlah ia lembar kerja untuk dikerjakannya selama 5 menit tersebut maka selain paham tentang arti dihukum iapun tetap dapat berkreativitas dengan mengerjakan lembar kerja yang diberikan. jangan lupa untuk merundingkan hukuman apa yang akan ia lakukan jika ia melakukan kesalahan yang sama seperti itu lagi untuk menambah efek jera sang anak.

Inipun menjawab pertanyaan diatas tentang apakah menghukum anak itu perlu? jawabannya adalah perlu ,namun dengan syarat tahap tahap tersebut harus dilakukan terlebih dahulu dan anda yakin tidak ada cara lain untuk membuat anak mengerti bahwa apa yang dilakukannya dalah salah, melanggar peraturan atau dapat membahayakan diri dan orang lain.


Catatan : 
- Gunakanlah selalu kalimat kalimat positif karena anak ibaratnya fotocopy yang akan selalu mencoba untuk mengikuti ucapan yang dia dengar dan gerak gerik yang dia lihat, yang menurutnya unik dan menarik untuk ia coba.
- Saat berhadapan langsung dengan anak, berlututlah dan buat eye contact sejajar dengan mata anak yang menandakan posisi anda sama dengan sang anak dan tidak menunjukan sikap otoriter atau menggurui.
- Perlu diingat hukuman tidak seharusnya berdasarkan rasa dendam dan amarah karena jika kita memberi hukuman karena rasa dendam dan amarah maka bisa dijamin hasilnya akan buruk baik saat sekarang atau masa depan, yang kita mau memberikan mereka hukuman yang mendidik bukan yang dapat menakuti dan meneror mereka dengan perasaan ngeri. 
- Sangat sangat tidak dianjurkan menghukum anak secara fisik dikarenakan tidak akan membawa manfaat atau kebaikan apapun untuk yang dihukum maupun yang menghukum.



Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar